Rabu, 16 Desember 2015

PERTEMUAN PERTAMA

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan dapat menggunakan ERMAPPER 6.5. untuk mengimport, mencrop dan restorasi citra satelit.
KEGIATAN :
  1. Pengenalan ERMAPPER 6.5.
  2. Import data citra ke dalam ERMAPPER 6.5.
  3. Croping Data Citra
  4. Koreksi Radiometrik
  5. Koreksi Geometrik
ALAT DAN BAHAN
  1. PC Komputer
  2. Citra Satelit Landsat ETM 7 +. Format Geotiff
  3. Software ERMAPPER 6.5.
TEORI RINGKAS
Perkembangan teknologi penginderaan jauh semakin pesat dan berkembang, baik dalam segi perekaman data maupun segi pengolahan data citra. Salah satu pengolahan citra efektif adalah dengan cara digital, yang dikenal dengan nama Pengolahan citra digital.
Pengolahan citra digital memerlukan perangkat pengolah data, ada dua golongan perangkat pengolah citra system digital: 1) perangkat keras terdiri dari system pengolah pusat dan media penyimpanan (CPU), System tampilan (Monitor) dan system keluaran (Printer dan Disk Drive). 2) Perangkat Lunak terdiri beberapa paket perangkat lunak seperti, IDRISI, ILWIS, ERMAPPER, IMAGE ANALISIS ARCVIEW,ERDAS, dll).
Dalam pengolahan data digital dikenal berbagai istilah pengolahan data, seperti pada pertemuan pertama ini akan dikenalkan dan dilaksanakan beberapa kegiatan yang terkait dengan isitilah tersebut :
·         Import data : kegiatan metransfer data digital dari format perekaman dari satelit ke dalam format software yang digunakan. Ada beberapa format data citra satelit seperti : GEOTIFF, JPEG, ASCII, BIL, BSQ dll.
·         Croping : adalah proses pemotongan citra satelit sesuai dengan lokasi yang diinginkan, misalnya citra path row 114/064 di crop daerah makassar saja.
·         Koreksi radiometric : Koreksi radiometrik adalah suatu metode penyesuaian histogram dilakukan dengan asumsi bahwa pada proses perekaman banyak memberikan tanggapan yang sangat lemah atau tidak sama sekali , yang mana seharusnya nilainya nol, dan apabila nilainya lebih dari nol maka dihitung sebagai nilai bias. Koreksi dilakukan dengan mengurangi masing-masing nilai bias pada saluran citra. Nilai bias ini dapat ditampilkan melalui penampilan nilai histogram piksel masing-masing saluran.
·         Koreksi geometrik  adalah penempatan kembali posisi piksel sedemikian rupa, sehingga pada citra digital yang tertransformasi dapat dilihat gambaran obyek di permukaan bumi yang terekam oleh sensor. Perubahan bentuk dari bujur sangkar menjadi jajaran genjang merupakan hasil dari transformasi tersebut. (Danoedoro, 1996).
Untuk praktikum pengolahan citra digital akan digunakan citra Landsat ETM 7 path/row : 114/064 dengan menggunakan software ERMAPPER 6.5.

PROSEDUR KERJA
1.    Pengenalan ERMAPPER
ER Mapper adalah salah satu software (perangkat lunak) yang digunakan untuk mengolah data citra atau satelit.  Masih banyak perangkat lunak yang lain yang juga dapat digunakan untuk mengolah data citra, diantaranya adalah Idrisi, Erdas Imagine, PCI dan lain-lain.  Masing-masing perangkat lunak mempunyai keunggulan dan kelebihannya sendiri. ER Mapper dapat dijalankan pada workstation dengan sistem operasi UNIX dan komputer PCs (Personal Computers) dengan sistem operasi Windows 95/98 dan Windows NT
Pengolahan data citra merupakan suatu cara memanipulasi data citra atau mengolah suatu data citra menjadi suatu keluaran (output) yang sesuai dengan yang kita harapkan.  Adapun cara pengolahan data citra itu sendiri melalui beberapa tahapan, sampai menjadi suatu keluaran yang diharapkan.  Tujuan dari pengolahan citra adalah mempertajam data geografis dalam bentuk digital menjadi suatu tampilan yang lebih berarti bagi pengguna, dapat memberikan informasi kuantitatif suatu obyek, serta dapat memecahkan masalah.
Data digital disimpan dalam betuk barisan kotak kecil dua dimensi yang disebut pixels (picture elements).  Masing-masing pixel mewakili suatu wilayah yang ada dipermukaan bumi. Struktur ini kadang juga disebut raster, sehingga data citra sering disebut juga data raster. Data raster tersusun oleh baris dan kolom dan setiap pixel pada data raster memiliki nilai digital (gambar 1).




 




Gambar 1.  Struktur Data Raster
Data yang didapat dari satelit umumnya terdiri beberapa bands (layers) yang mencakup wilayah yang sama.  Masing-masing bands mencatat pantulan obyek dari permukaan bumi pada panjang gelombang yang berbeda.  Data ini disebut juga multispectral data. Di dalam pengolahan citra, juga dilakukan penggabungan kombinasi antara beberapa band untuk mengekstraksi informasi dari obyek-obyek yang spesifik seperti indeks vegetasi, parameter kualitas air, terumbu karang dan lain-lain.
Pada bagian ini akan sedikit dijelaskan mengenai beberapa komponen utama pada tampilan (interface) ER Mapper.  Hampir semua operasi menggunakan tombol pada mouse, dan hanya sekit sekali yang dilakukan dengan mengetik pada keyboard.
1.1.  Menggunakan Mouse
Pada saat menjalankan ER Mapper, gunakan tombol kiri mouse untuk menjalankan suatu operasi, seperti memilih items dari menus, merubah jendela citra, dan menggambar annotasi.  Beberapa istilah yang umum pada ssat menggunakan mouse:
·         Point, menempatkan pointer mouse pada suatu item (pilihan pada tampilan ER Mapper).
·         Click, menempatkan pointer pada suatu item dan menekan tombol kiri mouse sekali, Double-Click  (klik ganda) berarti menekannya dua kali.
·         Drag, tekan tombol kiri mouse dan menahannya, lalu membawa pointer mause ke lokasi yang baru.
Symbol pointer mouse akan berubah tergantung dari apa yang ditunjukkan oleh pointer tersebut:
·         , memilih menu commands dan klik tombol; menunjukkan nilai digital atau koordinat pada citra.
·         , menulis atau memilih text, atau merubah masukan angka.
·         , memperbesar tampilan citra atau menggeser citra pada jendela citra.
·         , memilih jendela yang tidak aktif menjadi jendela aktif (current window)
·         , menggambar annotasi, membuat region, membuat obyek komposisi peta.
1.2.  Menu Utama ER Mapper
Menu utama ER Mapper  muncul langsung setelah kita membuka ER Mapper. Menu utama ini mempunyai dua komponen utama yaitu menu bar dan  tombol toolbar (toolbar buttons) (gambar 2).
Gambar 2. Menu Utama ER Mapper
·         Menu bar, tempat pilihan perintah yang akan digunakan pada pengolahan citra, untuk memilih perintah pada menu bar, klik nama pada menu bar, kemudian pilih perintah yang akan dijalankan.
·         Tombol toolbars, tempat menampilkan pilihan perintah umum secara cepat, untuk menjalankannya hanya klik pada tombol perintah yang diinginkan..
·         Tool tips, untuk mengetahui fungsi tombol tersebut, letakkan pointer di atas tombol yang ingin diketahui, kemudian akan muncul kalimat (tool tips) yang memberitahukan fungsi tombol tersebut
Ada 14 toolbars yang dapat diaktifkan selain toolbar standar (standard toolbar) dan toolbar fungsi umum (common function toolbar).  Semuanya dapat diaktifkan dan disembunyikan dengan meng-klik Toolbar menu pada menu bar. Untuk mengaktifkan klik pada toolbar yang akan di aktifkan dan akan muncul tanda 3yang menunjukkan bahwa menu tersebut aktif.
1.3. Kotak Dialog ER Mapper
Pada saat memilih suatu perintah atau menekan tombol pada toolbar, sering muncul kotak dialog yang mengharuskan kita untuk mengisi pada kotak kosong atau memilih file, atau memilih option yang disediakan ER Mapper dengan meng-klik Scroll bar (panah geser) (Gambar3).
Tutup tanpa aksi

 
Klik untuk memasukkan file
 
Daftar pilihan
(klik untuk membuka)
 
Tempat text
(klik untuk menempatkan cursor)
 
 
Gambar 3. Contoh Kotak Dialog ER Mapper
Direktori aktif

 
Klik untuk memilih data dan kotak tetap terbuka

 
File yang dipilih (diberi highlight)

 
Klik untuk memilih data dan menutup kotak

 
Tipe file

 
Klik untuk memindahkan  satu level direktori

 
Menu bar

 
 
Gambar 4. Kotak Dialog Pemilihan File ER Mapper


1.4. Kotak Dialog Memilih File
Ketika kita memilih untuk membuka atau menyimpan dataset, algoritma atau file lain, ER Mapper akan menampilkan kotak dialog pemilihan file.  Jendela utama menampilkan daftar direktori atau file-file pada direktori aktif. (gambar 4).
Pada menu kotak dialog pemilihan file diatas, memiliki fungsi:
·               History Menu, merubah direktory aktif, berisi daftar direktori yang telah dibuka, berurutan dari yang baru dibuka paling atas dan yang lama sebelah bawah.
·               Special Menu, untuk merubah direktori awal (home direktori), atau untuk menandakan atau tidak  direktori.
·               View Menu, Mengurutkan isi direkori berdasarkan nama, tanggal dirubah atau tanggal dibuat.
·               Volumes Menu, Untuk mengakses ke disk drive.
·               Directories Menu, Untuk merubah direktori yang dibuat sistem manager komputer.
1.5.  Mengaktifkan ERMAPPER

-       Dari Windows 95 atau Windows 98 non aktifkan/tutup semua program yang lain (bila ada) dan non aktifkan program screen saver (bila ada).
-       Dari menu Start pilih Programs kemudian pilih ER Mapper 6.5., maka akan muncul gambar sebagai berikut :

2.    Import data
Langkah pertama dalam pengolahan citra adalah mengimport data satelit yang akan digunakan ke dalam format ER Mapper.  Umumnya data disimpan dalam bentuk magnetic tape, CD-ROM atau media penyimpanan yang lain.  Dua bentuk utama data yang diimport ke dalam ER Mapper adalah data raster dan vektor.
Data raster adalah tipe data yang menjadi bahan utama kegiatan pengolahan citra.  Contoh data raster adalah citra satelit dan foto udara.  Pada saat mengimport data raster, ER Mapper akan membuat dua files yaitu:
·                     File data binary yang berisikan data raster dalam format BIL, tanpa file extension.
·                     File header dalam format ASCII dengan extension .ers
Data vektor adalah data yang terseimpan dalam bentuk garis, titik dan poligon.  Contoh data vektor adalah data yang dihasilkan dari hasil digitasi Sistem Informasi Geografis (SIG) seperti jalan, lokasi pengambilan sampel atau batas administrasi.  ER Mapper juga akan membuat dua file hasil dari mengimport data vektor:
·                     File data dalam format ASCII berisikan data vektor
·                     File header dalam format ASCII dengan extension .erv

ER Mapper mempunyai banyak fasilitas impor yang dapat dipergunakan untuk mengimpor antara lain data raster dan vektor dalam berbagai format. Langkah untuk mengimport data format ERDAS LAN adalah sebagai berikut :
-       Dari menu bar pilihan Utilities yang akan menampilkan berbagai jenis data yang dapat diimpor dengan ER Mapper.
-       Untuk mengkonversi dari format ERDAS LAN, pilih Import Image formats kemudian pilih GeoTIFF (.tif)
-       Klik Import, akan keluar tampilan sebagai berikut :

-       Klik Import File/Device Name untuk memilih file yang akan diimpor, dengan mengklik  akan muncul kotak dialog baru yaitu kotak Input File Selection. Kemudian pilih direktori yang berisikan file yang akan diimport sebagai contoh C:\PCD\114064.TIF, gambar  menunjukkan direktori sehingga harus di klik dua kali untuk membukanya, sedangkan gambar  menunjukkan suatu file, sehingga file 122064.lan akan terlihat seperti 114064.TIF pada kotak dialog tersebut.
-       File yang akan diimpor juga dapat langsung diambil dari CD-ROM, sehingga tidak perlu file tersebut dicopy terlebih dahulu ke hard disk tetapi input file langsung dari direktori CD-ROM.
-       Klik Output Dataset Name untuk menempatkan dataset hasil impor, dengan mengklik  akan muncul kotak dialog baru yaitu kotak Output Dataset Selection yang mirip dengan kotak dialog Input File Selection. Kemudian pilih direktori yang akan disikan nama file baru (mencari direktori dapat menggunakan tanda panah) sebagai contoh C:\PCD, kemudian ketikan nama file baru misalnya 114064.ers, (catatan: penulisan extension .ers setelah nama file dapat tidak ditulis karena ER Mapper akan otomatis memberi tambahan .ers setelah nama file).
-       Pilih Geodetic Datum dan Map Projection jika data yang diimport sudah sesuai dengan posisi di bumi. Jika data yang diimport adalah data asli maka set Geodetic Projection dengan RAW dan Map Projection dengan RAW.
-       Klik OK

3.  Menampilkan Citra Hasil Import
-       Dari menubar pilih File / New untuk membuat tampilan kosong atau klik .
-       Dari menubar pilih View / Algorithm, atau dari toolbar klik  untuk menampilkan isi dari algorithm dari Window atau Tampilan yang dibuat sebelumnya.
-       Akan muncul tampilan kotak Algorithm dan kotak window baru sebagai berikut :
-       Pada kotak window image ada tulisan
Pada kotak tersebut belum ada image karena belum ada file image yang dimasukkan.  Tanda *** menunjukkan window/kotak tersebut sedang aktif atau sedang dipilih, angka 1 menunjukkan bahwa kotak window tersebut adalah kotak pertama yang dibuka, angka ini akan bertambah sebanyak jumlah kotak window yang dibuka sehingga bila kita membuka kotak ke 15 maka akan muncul angka 15 pada tampilan tersebut.  Tulisan Algorithm Not Yet Saved berarti tampilan window yang kita buka belum disimpan dalam file algoritma (.alg).
-       Dari menu Algorithm pada gambar diatas klik   dibawah kata No Dataset untuk meload  Data yang akan ditampilkan.
-       Akan keluar tampilan baru, kotak Raster Dataset
-       Kemudian pilih Data yang akan ditampilkan.
 berarti kita memilih file yang di highlight dan kotak Raster Dataset akan menutup.   berarti kita memilih file yang di highlight dan kotak Raster Dataset tidak akan menutup.  Kalimat this layer only yang mengikuti kata OK dan Apply menunjukkan bahwa perintah tersebut hanya berpengaruh pada layer yang dipilih saja tetapi tidak untuk semua layer.
 adalah perintah untuk memperlihatkan informasi dari file dataset yang akan kita pilih, akan tampil kotak seperti berikut
-       Bila data tersebut adalah data asli, maka cell size x dan y akan bernilai 1 meters.  Nilai ini harus kita ubah terlebih dahulu sesuai dengan resolusi spasial Landsat-TM yaitu 30 meters, yaitu dengan mengklik . Kemudian akan tampil:
Kemudian klik  akan muncul kotak baru
Kemudian klik  akan muncul kotak baru
-       Isikan nilai 30 pada pilihan Xdimension dan Ydimension seperti contoh diatas, lalu klik OK.
-       Klik Yes bila ada pertanyaan Save changes before closing editor?
-       Nilai cell size x dan y akan berubah menjadi 30 meters, kemudian klik Cancel.
-       Setelah data file kita pilih, kemudian kita menentukan layer apa yang akan menampilkan data tersebut. Bila sudah terpilih, maka nama file akan terlihat pada kotak Algorithm
-        menunjukkan layer pada file terpilih yang aktif dan akan ditampilkan pada layer tersebut (contoh diatas menunjukan band 1 sebagai layer terpilih).  Dengan mengklik tombol panah kebawah disamping tulisan B1:Band1 maka akan tampak seluruh layer yang ada pada file tersebut (dalam hal ini adalah 7 band dari Landsat-TM) seperti contoh diatas.
-       Set jenis layer yang akan digunakan untuk menampilkan data yang telah diload, beberapa pilihan layer yang disediakan adalah Pseudo, Red, Green, Blue, Intensity, Height, dll. Untuk mengetahui jenis layer dapat dengan mengklik kanan pada kalimat Pseudo Layer akan muncul
-       Tanda · menunjukkan jenis layer yang dipilih.
-       Untuk menampilkan kombinasi kanal 542 misalnya, maka buat 3 layer yaitu  Red, Green, dan Blue
-       Untuk menampilkan hasil klasifikasi, maka buat  layer Class Display
-       Untuk menampilkan Pseudo Color, maka buat  layer Pseudo
-       Dari toolbar Klik  GO untuk menampilkan citra
Catatan :
-       Untuk mengganti jenis layer klik kanan pada layer yang akan diganti.
-       Untuk menduplikasi layer klik Duplicate  atau copy layer  kemudian paste layer
-       Untuk menghilangkan layer klik cut layer
-       Untuk Menonaktifkan layer, klik kanan kemudian pilih Turn Off atau klik 
-       Gambar  dan  untuk menaikan dan menurunkan layer setingkat

4.    Croping
Data satu scene umumnya mencakup wilayah yang cukup luas, seperti path/row 122/64 mencakup wilayah dari Kabupaten Tangerang di Barat sampai Kabupaten Subang di Timur, kemudian dari pesisir utara Pulau Jawa sampai dengan pesisir Selatan Pulau Jawa (Pelabuhan Ratu).  Kadang-kadang tidak semua data yang tercakup dalam scene tersebut kita butuhkan.
Misalnya bila kita hanya membutuhkan informasi pesisir Utara Kabupaten Subang saja, maka kita sebaiknya memotong scene tersebut sesuai dengan daerah pengamatan kita.  Hal ini untuk memperkecil besar file yang kita gunakan serta mempercepat proses-proses dalam ER Mapper bila dibandingkan dengan mengolah data satu scene penuh.
Pengcropingan/pemotongan image dapat dilakukan sebelum koreksi geometrik atau sesudah koreksi geometrik.  Cropping dapat dilakukan menggunakan .  Dimana dari data satu scene, kemudian dibuat kotak pembatas menggunakan  pada daerah yang kita inginkan.  Kemudian klik  GO dengan maksud supaya bila data tersebut data asli, maka yang kita simpan adalah data yang belum terpengaruh proses enhancement/penajaman apapun.
Kemudian duplicate pseudo layer menjadi 7, isikan masing-masing layer dengan band yang digunakan, misal layer pertama diisi B1:Band1.  Kemudian ubah nama layer sesuai dengan nama band yang diisikannya dengan mengklik ganda pada Pseudo Layer.
-       Setiap mengganti nama Pseudo Layer menjadi nama bandnya, kemudian isikan dengan band urutannya, selalu klik  GO setelahnya

-       Selalu cek histogramnya setelah klik  GO untuk memastikan bahwa yang nanti tersimpan adalah sesuai dengan data aslinya dan belum distrecht ke 255 warna. Contoh seperti berikut adalah histogram B4:Band4 yang akan disimpan setelah di klik  GO
-       Pada kotak akan terlihat nilai 0 dan 255 tetapi pada kalimat Actual Input Limits tertulis 1 to 109 yang adalah merupakan nilai asli dari data pada B4:Band4.
-       Lalu pada Menubars klik File kemudian pilih Save As Dataset….akan muncul kotak
-       Klik Defaults supaya Cell width dan Cell height menyesuaikan dengan daerah yang telah kita batasi tadi, akan muncul angka baru.
-       Null value tidak diberi nilai
-       Klik  pada Output Dataset, masukkan nama baru sebagai hasil croping dari data satu scene.  Kemudian klik OK.
-       Cek histogram dari file hasil croping, misalnya B4:Band4
-       Histogram akan memberikan kenampakan yang sama dengan sebelum dicroping.  Pada kotak akan terlihat nilai 0 dan 255 tetapi pada kalimat Actual Input Limits tertulis 0 to 109 yang adalah merupakan nilai asli dari data pada B4:Band4.
-       Perbedaanya hanya pada nilai 1 (sebelum croping) dan 0 (setelah croping)
-       Nilai 0 ada karena merupakan nilai dari Background image yang tidak kita beri nilai null.
-       Bila proses croping hanya pada data yang memiliki satu layer saja (data asli memiliki 7 layer/band) misal data hasil klasifikasi, maka tidak perlu dilihat histogramnya.  Tetapi langsung dilakukan proses croping.



5.    Koreksi Radiometrik
Salah satu metode yang paling gampang digunakan untuk koreksi yaitu mengembalikan citra kewarna aslinya, teknik yang dilakukan dengan peningkatan kontras warna dan cahaya dari suatu citra sehingga memudahkan untuk interpretasi dan analisis citra. Histogram adalah suatu tampilan grafik dari distribusi frekuensi relatif dalam suatu dataset. Suatu kotak dialog transformasi akan menampilkan histogram data masukan dan data keluaran.
-       Untuk mengkontraskan data dengan menghilangkan 1 % informasi klik  
-       Untuk mengkontraskan data secara manual  klik  akan keluar tampilan sebagai berikut :
jika ditemukan  missal : nilai actual inputs limit 25 to 245 maka nilai tersebut harus dikembalikan pada posisi 0 to 20 dengan cara sebagai berikut : klik dan akan muncul kotak dialog sebagai berkiut








 









Pada kotak dialog ditas ketik INPUT1-25 (Nilai 25 untuk mengurangkan nilai kecerahan hingga mendapatkan nilai 0), kemudian klik  GO.
6.            Koreksi Geometrik
Data citra harus dikoreksi geometrik terhadap sistem koordinat bumi, supaya semua informasi data citra telah sesuai keberadaannya di bumi.  Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa ada dua istilah dalam koreksi geometrik ini, yaitu registrasi dan rektifikasi.  Registrasi adalah proses koreksi geometrik dari citra belum terkoreksi dengan citra yang sudah terkoreksi.  Rektifikasi adalah proses koreksi geometrik antara citra belum terkoreksi dengan peta.
Dalam ER Mapper sendiri terdapat empat tipe pengoperasian rektifikasi:
·         Image to map rectification,
·         Image to image rectification,
·         Map to map transformation, yaitu mentrasformasikan data yang terkoreksi menjadi datum/map projection yang baru.
·         Image rotation, memutar citra menjadi beberapa derajat.

Urutan dalam proses rektifikasi, pertama adalah menetukan titik kontrol (GCP), kemudian setelah itu melakukan prose rektifikasi, serta mengevaluasi hasil rektifikasi.

6.1.  Menentukan Titik Kontrol (GCP)
Sebelum melakukan proses penentuan titik GCP, terlebih dahulu kita harus membuat algoritma dari RGB masing-masing tanggal.  Pembuatan algoritma telah disampaikan pada kesempatan sebelumnya.
·         Menampilkan Toolbar Geocoding
     Dari Toolbars menu pada menu utama ER Mapper pilih Geocoding, akan muncul tanda ΓΌ disamping kiri kata geocoding diikuti dengan munculnya toolbar geocoding   .

·         Menentukan proses rektifikasi antar citra dan nama algoritma
Klik Process menu, kemudian pilih Rectification lalu pilih Define Ground Control   Points.
Atau dari toolbar geocoding klik tombol   Akan muncul kotak dialog GCP Setup.
Dibawah kalimat GCP’s will be picked using pada kotak dialog, klik pada kotak kosong  disebelah kalimat Algorithm images and/or vectors sehingga akan muncul  sedangkan pada pilihan Digitizer dan Manual entry biarkan kotak kosong tanpa tanda a, bila ada klik kotak tersebut sehingga menjadi kotak kosong.
Klik tombol    pada FROM algorithm, dan pilih algoritma RGB dari data yang akan dikoreksi.  Kemudian klik tombol  pada TO algorithm, dan pilih algoritma RGB dari data yang telah terkoreksi.  Klik OK. Pada kotak dialog, maka akan muncul tiga window (FROM GCP ZOOM, TO GCP ZOOM dan TO GCP (OVERVIEW ROAM)) dan satu kotak dialog (GCP edit).

·         Merubah Tampilan Jendela Citra (Image Window) Untuk Menentukan Empat Titik GCP Pertama.
Jendela/window yang paling besar dikecilkan dengan meng-klik tombol minimize pada sudut kanan atas jendela.  Kemudian letakkan jendela TO GCP ZOOM dan FROM GCP ZOOM berdampingan, serta ubah ukuran jendela supaya mempermudah untuk kita dalam mencari obyek yang akan dijadikan titik GCP.  Jendela masih tetap dalam keadaan kosong (berwarna hitam).
 
Buka jendela algorithma dengan menekan tombol        View Algorithm for Image Windows.  Matikan fungsi Smoothing dengan meng-klik kotak kosong disampingnya menjadi .  Pada toolbar geocoding, klik tombol           Zoom to All Datasets.  Lakukan proses tersebut pada kedua jendela FROM GCP ZOOM dan TO GCP ZOOM

·         Memilih Titik GCP
Pada saat memilih titik GCP, sebaiknya memilih terlebih dahulu pada setiap sudut jendela citra, tetapi bila tidak bisa (misalnya data daerah pesisir/lautan atau ada awan), maka dicari titik yang terdekat dengan sudut tersebut.  Hal tersebut untuk menjaga supaya titik GCP menyebar pada citra sehingga perhitungan statistik rektifikasi tidak bertumpuk pada salah satu sudut saja. 
Pemilihan obyek yang akan dijadikan GCP sebaiknya obyek yang tidak berubah bentuknya dalam rentang waktu perbedaan data citra tersebut (misalnya  perpotongan jalan), tetapi bila tidak memungkinkan, maka dapat dipilih daerah aliran sungai, perpotongan sungai  dan lainnya, selama obyek tersebut tidak berubah bentuknya.
Pada menu utama tekan tombol   Set Zoom mode.   Klik jendela data FROM, kemudian perbesar pada sudut sebelah kanan citra.  Pindahkan kursor pada jendela data TO, kemudian perbesar pada daerah yang sama dengan jendela data FROM.
Pada menu utama tekan  Set Pointer mode.  Kemudian di dalam data TO (dalam keadaan aktif ada tanda *** pada judul jendela), klik pointer pada  obyek yang dapat teridentifikasi.  Akan muncul tanda silang pada obyek yang diklik tadi, serta nilai geografis titik tersebut akan muncul pada kolom TO Easting dan TO Northing di kotak dialog GCP Edit.  Pindahkan pointer ke jendela FROM, kemudian klik pada obyek yang sama.  Nilai titik tersebut akan muncul pada kolom Cell X dan Cell Y di kotak dialog GCP Edit.  Setiap lokasi titik GCP pada citra, akan ditandai X diikuti oleh nomor urut titik tersebut, misal titik pertama X1.  Lakukan proses yang sama pada ketiga sudut yang lain (ingat: apabila sulit mencari titik pada setiap sudut, dapat dicari titik yang dekat dengan sudut tersebut).
Klik Add GCP bila kita ingin menambah titik GCP baru.  Ketika kita telah memperoleh empat titik GCP pertama, ER Mapper akan menampilkan nilai RMS Error pada masing-masing titik.  Nilai RMS Error yang benar adalah bernilai kurang dari 1 (satu).  Setelah RMS Error dapat dihitung, maka kita dapat menggunakan koefisien dari hasil perhitungan empat titik tadi untuk mencari titik pada jendela FROM dengan hanya meng-klik obyek pada jendela TO.
Tampilkan kembali jendela TO GCP (OVERVIEW ROAM), kemudian merubah posisi dan ukuran setiap jendela dan kotak dialog sehingga kita dapat menampilkan ketiga jendela (TO, FROM dan TO GCP (OVERVIEW ROAM)) serta kotak dialog GCP Edit dan menu utama ER MAPPER. 
Pilih beberapa titik point lagi dengan mengklik Add GCP, dan usahakan menyebar pada citra.  Pindahkan pointer pada jendela TO, kemudian klik pada obyek di tengah citra.  Pada kotak dialog GCP Edit, klik tombol Compute FROM.  Akan muncul nilai pada Cell X dan Y secara otomatis.  Kemudian klik tombol Zoom GCP sehingga tanda silang titik GCP baru akan muncul di tengah jendela data TO dan data FROM.  Titik ini masih berupa hasil prediksi dari perhitungan ke empat titik sebelumnya, jadi belum memberikan suatu data informasi yang baru.
Supaya titik tersebut menjadi titik GCP baru dengan informasi yang baru, maka titik yang sama perlu di klik lagi pada masing-masing jendela data FROM dan TO untuk mengaktifkan titik tersebut. Lakukan langkah ini untuk mencari tambahan titik-titik GCP yang lain
·         Merubah Parameter Rektifikasi Citra
Pada GCP Edit, klik tombol Setup.  Akan muncul kotak Setup GCP Information.
Pada kotak dialog ini, kita dapat memasukkan informasi yang sesuai dengan koordinat yang sesungguhnya.  Pada proses rektifikasi image-to-image, nilai-nilai pada parameter ini telah termasuk dalam data TO secara otomatis.  Setelah itu klik tombol OK kemudian klik tombol Save pada kotak GCP Edit, serta klik tombol Close.
6.2 .  Proses Rektifikasi 
Dari Process menu pada menu utama pilih Rectification, lalu pilih Rectify Dataset Using Ground Control Points


Akan muncul kotak dialog Rectify Dataset.
Klik tombol  pada Input Dataset untuk memasukkan nama file yang akan di rektifikasi.  Kemudian klik tombol  pada Output Dataset dan tulis nama file baru pada direktori Latihan.
Klik tombol Setup, akan muncul kotak Rectification Setup.
Pada kotak dialog ini dapat merubah ukuran cell serta parameter rektifikasi.   Isikan nilai OUTPUT Cell width dan OUTPUT Cell hight sesuai dengan resolusi spasialnya (Landsat-TM: 30). OUTPUT Null value jangan diberi nilai, cukup dikosongkan saja seperti contoh diatas, karena pada data asli kita membutuhkan nilai dari 0 – 255.  Null value berarti pada pixel tersebut tidak ada nilainya, sebagai contoh bila kita beri null value 0, maka seluruh nilai 0 pada image akan dihilangkan, sehingga histogramnya akan mempunyai nilai 1 - 255.
Klik Close pada Kotak Rectification Setup.  Klik OK pada kotak dialog Rectify Dataset untuk memulai proses rektifikasi.



6.3.  Mengevaluasi Hasil Registrasi
Tampilkan algoritma RGB data tahun 1999 (data terkoreksi).  Masukkan data citra (tahun 1997) yang baru dikoreksi kedalam layer Hijau dan Biru saja, sedangkan layer Merah tetap data tahun 1999.
Pada menu utama klik tombol View Algorithm for Image Windows            untuk membuka kotak Algoritma.  Tekan  tombol  Load Dataset .Pilih data hasil rektifikasi tahun 1997, kemudian klik Apply this layer only pada layer Hijau.  Pindah pada layer Biru, kemudian pilih data tahun 1997 (kotak dialog Open Data belum ditutup) kemudian klik OK This Layer Only.  Klik tombol  GO with 99% clip on limits.  Pada jendela Algorithm , matikan fungsi Smoothing.  Zoom pada daerah yang kecil yang ada air dan daratannya dengan membuat kotak zoom menggunakan .  Lihat batas air dan daratannya dengan meng-on/off-kan salah satu layer.  Akan terlihat kesesuaian dari data terkoreksi (th 1999) dengan data yang baru saja dilakukan registrasi (th 1997).

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2000. User  Guide Ermapper 6.0. West Perth. Western Australia.

Budhiman Syarif, 2000. pengenalan Er mapper ver. 6.5, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Jakarta.


Danoedoro 1996, Pengolahan citra digital “ teori dan aplikasinya dalam bidang penginderaan jauh” Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada.