PERTEMUAN PERTAMA
TUJUAN
INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti praktikum
ini mahasiswa akan dapat menggunakan ERMAPPER 6.5. untuk mengimport, mencrop
dan restorasi citra satelit.
KEGIATAN
:
- Pengenalan ERMAPPER 6.5.
- Import data citra ke dalam ERMAPPER 6.5.
- Croping Data Citra
- Koreksi Radiometrik
- Koreksi Geometrik
ALAT
DAN BAHAN
- PC Komputer
- Citra Satelit Landsat ETM 7 +. Format
Geotiff
- Software ERMAPPER 6.5.
TEORI
RINGKAS
Perkembangan
teknologi penginderaan jauh semakin pesat dan berkembang, baik dalam segi
perekaman data maupun segi pengolahan data citra. Salah satu pengolahan citra
efektif adalah dengan cara digital, yang dikenal dengan nama Pengolahan citra
digital.
Pengolahan
citra digital memerlukan perangkat pengolah data, ada dua golongan perangkat pengolah
citra system digital: 1) perangkat keras terdiri dari system pengolah pusat dan
media penyimpanan (CPU), System tampilan (Monitor) dan system keluaran (Printer
dan Disk Drive). 2) Perangkat Lunak terdiri beberapa paket perangkat lunak
seperti, IDRISI, ILWIS, ERMAPPER, IMAGE ANALISIS ARCVIEW,ERDAS, dll).
Dalam
pengolahan data digital dikenal berbagai istilah pengolahan data, seperti pada
pertemuan pertama ini akan dikenalkan dan dilaksanakan beberapa kegiatan yang
terkait dengan isitilah tersebut :
·
Import data : kegiatan metransfer data
digital dari format perekaman dari satelit ke dalam format software yang
digunakan. Ada
beberapa format data citra satelit seperti : GEOTIFF, JPEG, ASCII, BIL, BSQ
dll.
·
Croping : adalah proses pemotongan citra
satelit sesuai dengan lokasi yang diinginkan, misalnya citra path row 114/064
di crop daerah makassar saja.
·
Koreksi radiometric : Koreksi radiometrik
adalah suatu metode penyesuaian histogram dilakukan dengan asumsi bahwa pada
proses perekaman banyak memberikan tanggapan yang sangat lemah atau tidak sama
sekali , yang mana seharusnya nilainya nol, dan apabila nilainya lebih dari nol
maka dihitung sebagai nilai bias. Koreksi dilakukan dengan mengurangi
masing-masing nilai bias pada saluran citra. Nilai bias ini dapat ditampilkan
melalui penampilan nilai histogram piksel masing-masing saluran.
·
Koreksi geometrik adalah penempatan kembali posisi piksel
sedemikian rupa, sehingga pada citra digital yang tertransformasi dapat dilihat
gambaran obyek di permukaan bumi yang terekam oleh sensor. Perubahan bentuk
dari bujur sangkar menjadi jajaran genjang merupakan hasil dari transformasi
tersebut. (Danoedoro, 1996).
Untuk praktikum pengolahan citra digital
akan digunakan citra Landsat ETM 7 path/row : 114/064 dengan menggunakan
software ERMAPPER 6.5.
PROSEDUR
KERJA
1. Pengenalan ERMAPPER
ER
Mapper adalah salah satu software
(perangkat lunak) yang digunakan untuk mengolah data citra atau satelit. Masih banyak perangkat lunak yang lain yang
juga dapat digunakan untuk mengolah data citra, diantaranya adalah Idrisi, Erdas Imagine, PCI dan
lain-lain. Masing-masing perangkat lunak
mempunyai keunggulan dan kelebihannya sendiri. ER Mapper dapat dijalankan pada workstation dengan sistem operasi UNIX dan komputer PCs (Personal Computers) dengan sistem
operasi Windows 95/98 dan Windows NT.
Pengolahan
data citra merupakan suatu cara memanipulasi data citra atau mengolah suatu
data citra menjadi suatu keluaran (output)
yang sesuai dengan yang kita harapkan.
Adapun cara pengolahan data citra itu sendiri melalui beberapa tahapan,
sampai menjadi suatu keluaran yang diharapkan.
Tujuan dari pengolahan citra adalah mempertajam data geografis dalam
bentuk digital menjadi suatu tampilan yang lebih berarti bagi pengguna, dapat
memberikan informasi kuantitatif suatu obyek, serta dapat memecahkan masalah.
Data
digital disimpan dalam betuk barisan kotak kecil dua dimensi yang disebut pixels (picture elements).
Masing-masing pixel mewakili suatu wilayah yang ada dipermukaan bumi.
Struktur ini kadang juga disebut raster,
sehingga data citra sering disebut juga data raster. Data raster tersusun oleh
baris dan kolom dan setiap pixel pada data raster memiliki nilai digital
(gambar 1).
Gambar 1. Struktur Data Raster
Data
yang didapat dari satelit umumnya terdiri beberapa bands (layers) yang
mencakup wilayah yang sama.
Masing-masing bands mencatat pantulan obyek dari permukaan bumi pada
panjang gelombang yang berbeda. Data ini
disebut juga multispectral data. Di
dalam pengolahan citra, juga dilakukan penggabungan kombinasi antara beberapa
band untuk mengekstraksi informasi dari obyek-obyek yang spesifik seperti
indeks vegetasi, parameter kualitas air, terumbu karang dan lain-lain.
Pada
bagian ini akan sedikit dijelaskan mengenai beberapa komponen utama pada
tampilan (interface) ER Mapper. Hampir
semua operasi menggunakan tombol pada mouse,
dan hanya sekit sekali yang dilakukan dengan mengetik pada keyboard.
1.1.
Menggunakan Mouse
Pada
saat menjalankan ER Mapper, gunakan tombol kiri mouse untuk menjalankan suatu operasi, seperti memilih items dari menus, merubah jendela citra, dan menggambar annotasi. Beberapa istilah yang umum pada ssat
menggunakan mouse:
·
Point,
menempatkan pointer mouse pada suatu
item (pilihan pada tampilan ER Mapper).
·
Click, menempatkan
pointer pada suatu item dan menekan tombol kiri mouse sekali, Double-Click (klik ganda) berarti menekannya dua kali.
·
Drag,
tekan
tombol kiri mouse dan menahannya, lalu membawa pointer mause ke lokasi yang
baru.
Symbol pointer mouse akan berubah tergantung dari apa
yang ditunjukkan oleh pointer tersebut:
·
, memilih menu commands dan klik tombol;
menunjukkan nilai digital atau koordinat pada citra.
·
, menulis atau memilih text, atau merubah
masukan angka.
·
, memperbesar tampilan citra atau menggeser
citra pada jendela citra.
·
, memilih jendela yang tidak aktif menjadi
jendela aktif (current window)
·
, menggambar annotasi, membuat region, membuat obyek
komposisi peta.
1.2. Menu Utama ER Mapper
Menu
utama ER Mapper muncul langsung setelah
kita membuka ER Mapper. Menu utama ini mempunyai dua komponen utama yaitu menu bar dan tombol toolbar (toolbar buttons) (gambar 2).
Gambar 2. Menu Utama ER Mapper
·
Menu
bar,
tempat pilihan perintah yang akan digunakan pada pengolahan citra, untuk
memilih perintah pada menu bar, klik nama pada menu bar, kemudian pilih
perintah yang akan dijalankan.
·
Tombol
toolbars, tempat menampilkan pilihan perintah umum secara cepat,
untuk menjalankannya hanya klik pada tombol perintah yang diinginkan..
·
Tool
tips,
untuk mengetahui fungsi tombol tersebut, letakkan pointer di atas tombol yang
ingin diketahui, kemudian akan muncul kalimat (tool tips) yang
memberitahukan fungsi tombol tersebut
1.3.
Kotak Dialog ER Mapper
Pada saat memilih suatu
perintah atau menekan tombol pada toolbar, sering muncul kotak dialog yang
mengharuskan kita untuk mengisi pada kotak kosong atau memilih file, atau
memilih option yang disediakan ER Mapper dengan meng-klik Scroll bar (panah geser) (Gambar3).
|
|
|
|
Gambar 3. Contoh Kotak Dialog ER Mapper
|
|
|
|
|
|
|
Gambar 4. Kotak Dialog Pemilihan File ER
Mapper
1.4. Kotak Dialog Memilih
File
Ketika
kita memilih untuk membuka atau menyimpan dataset, algoritma atau file lain, ER
Mapper akan menampilkan kotak dialog pemilihan file. Jendela utama menampilkan daftar direktori
atau file-file pada direktori aktif. (gambar 4).
Pada
menu kotak dialog pemilihan file diatas, memiliki fungsi:
·
History
Menu,
merubah direktory aktif, berisi daftar direktori yang telah dibuka, berurutan
dari yang baru dibuka paling atas dan yang lama sebelah bawah.
·
Special
Menu, untuk merubah direktori awal (home direktori), atau
untuk menandakan atau tidak direktori.
·
View
Menu, Mengurutkan isi direkori berdasarkan nama, tanggal
dirubah atau tanggal dibuat.
·
Volumes
Menu, Untuk mengakses ke disk drive.
·
Directories
Menu, Untuk merubah direktori yang dibuat sistem manager
komputer.
1.5. Mengaktifkan ERMAPPER
- Dari
Windows 95 atau Windows 98 non aktifkan/tutup semua program yang lain (bila
ada) dan non aktifkan program screen saver (bila ada).
- Dari
menu Start pilih Programs kemudian pilih ER Mapper 6.5., maka akan muncul
gambar sebagai berikut :
2.
Import
data
Langkah
pertama dalam pengolahan citra adalah mengimport data satelit yang akan
digunakan ke dalam format ER Mapper.
Umumnya data disimpan dalam bentuk magnetic
tape, CD-ROM atau media penyimpanan yang lain. Dua bentuk utama data yang diimport ke dalam
ER Mapper adalah data raster dan vektor.
Data
raster adalah tipe data yang menjadi bahan utama kegiatan pengolahan
citra. Contoh data raster adalah citra
satelit dan foto udara. Pada saat
mengimport data raster, ER Mapper akan membuat dua files yaitu:
·
File data binary yang berisikan data raster
dalam format BIL, tanpa file extension.
·
File header
dalam format ASCII dengan extension .ers
Data
vektor adalah data yang terseimpan dalam bentuk garis, titik dan poligon. Contoh data vektor adalah data yang
dihasilkan dari hasil digitasi Sistem Informasi Geografis (SIG) seperti jalan,
lokasi pengambilan sampel atau batas administrasi. ER Mapper juga akan membuat dua file hasil
dari mengimport data vektor:
·
File data dalam format ASCII berisikan data
vektor
·
File header dalam format ASCII dengan
extension .erv
ER
Mapper mempunyai banyak fasilitas impor yang dapat dipergunakan untuk mengimpor
antara lain data raster dan vektor dalam berbagai format. Langkah untuk
mengimport data format ERDAS LAN adalah sebagai berikut :
- Dari
menu bar pilihan Utilities
yang akan menampilkan berbagai jenis data yang dapat diimpor dengan ER Mapper.
- Untuk
mengkonversi dari format ERDAS LAN, pilih Import
Image formats kemudian pilih GeoTIFF
(.tif)
- Klik
Import, akan keluar tampilan sebagai
berikut :
- Klik
Import File/Device Name untuk
memilih file yang akan diimpor, dengan mengklik akan
muncul kotak dialog baru yaitu kotak Input
File Selection. Kemudian pilih direktori yang berisikan file yang akan
diimport sebagai contoh C:\PCD\114064.TIF,
gambar menunjukkan direktori sehingga harus di klik
dua kali untuk membukanya, sedangkan gambar menunjukkan suatu file, sehingga file
122064.lan akan terlihat seperti 114064.TIF pada kotak dialog tersebut.
- File
yang akan diimpor juga dapat langsung diambil dari CD-ROM, sehingga tidak perlu
file tersebut dicopy terlebih dahulu ke hard disk tetapi input file langsung
dari direktori CD-ROM.
- Klik
Output Dataset Name untuk
menempatkan dataset hasil impor, dengan mengklik akan
muncul kotak dialog baru yaitu kotak Output
Dataset Selection yang mirip dengan kotak dialog Input File Selection. Kemudian pilih direktori yang akan disikan
nama file baru (mencari direktori dapat menggunakan tanda panah) sebagai contoh
C:\PCD, kemudian ketikan nama file
baru misalnya 114064.ers, (catatan:
penulisan extension .ers setelah
nama file dapat tidak ditulis karena ER Mapper akan otomatis memberi tambahan .ers setelah nama file).
- Pilih
Geodetic Datum dan Map Projection jika data yang
diimport sudah sesuai dengan posisi di bumi. Jika data yang diimport adalah
data asli maka set Geodetic
Projection dengan RAW
dan Map Projection dengan RAW.
- Klik
OK
3. Menampilkan Citra Hasil Import
- Dari
menubar pilih File / New
untuk membuat tampilan kosong atau klik .
- Dari
menubar pilih View / Algorithm,
atau dari toolbar klik untuk
menampilkan isi dari algorithm dari Window atau Tampilan yang dibuat
sebelumnya.
- Akan
muncul tampilan kotak Algorithm dan
kotak window baru sebagai berikut :
- Pada
kotak window image ada tulisan
Pada
kotak tersebut belum ada image karena belum ada file image yang
dimasukkan. Tanda *** menunjukkan window/kotak tersebut sedang aktif atau sedang
dipilih, angka 1 menunjukkan bahwa
kotak window tersebut adalah kotak pertama yang dibuka, angka ini akan
bertambah sebanyak jumlah kotak window yang dibuka sehingga bila kita membuka
kotak ke 15 maka akan muncul angka 15 pada tampilan tersebut. Tulisan Algorithm
Not Yet Saved berarti tampilan window yang kita buka belum disimpan dalam
file algoritma (.alg).
- Dari
menu Algorithm pada gambar diatas klik dibawah kata No Dataset untuk meload
Data yang akan ditampilkan.
- Akan
keluar tampilan baru, kotak Raster
Dataset
- Kemudian
pilih Data yang akan ditampilkan.
berarti kita memilih file yang di highlight
dan kotak Raster Dataset akan
menutup. berarti kita memilih file yang di highlight
dan kotak Raster Dataset tidak akan menutup. Kalimat this
layer only yang mengikuti kata OK
dan Apply menunjukkan bahwa perintah
tersebut hanya berpengaruh pada layer yang dipilih saja tetapi tidak untuk
semua layer.
adalah
perintah untuk memperlihatkan informasi dari file dataset yang akan kita pilih,
akan tampil kotak seperti berikut
- Bila
data tersebut adalah data asli, maka cell
size x dan y akan bernilai 1 meters. Nilai ini harus kita ubah terlebih dahulu
sesuai dengan resolusi spasial Landsat-TM yaitu 30 meters, yaitu dengan mengklik . Kemudian akan tampil:
Kemudian
klik akan
muncul kotak baru
Kemudian
klik akan muncul kotak baru
- Isikan
nilai 30 pada pilihan Xdimension dan Ydimension seperti contoh diatas, lalu klik OK.
- Klik
Yes bila ada pertanyaan Save changes before closing editor?
- Nilai
cell size x dan y akan berubah menjadi 30 meters, kemudian klik Cancel.
- Setelah
data file kita pilih, kemudian kita menentukan layer apa yang akan menampilkan
data tersebut. Bila sudah terpilih, maka nama file akan terlihat pada kotak
Algorithm
- menunjukkan layer pada file terpilih yang
aktif dan akan ditampilkan pada layer tersebut (contoh diatas menunjukan band 1
sebagai layer terpilih). Dengan mengklik
tombol panah kebawah disamping tulisan B1:Band1
maka akan tampak seluruh layer yang ada pada file tersebut (dalam hal ini
adalah 7 band dari Landsat-TM) seperti contoh diatas.
- Set
jenis layer yang akan digunakan untuk menampilkan data yang telah diload,
beberapa pilihan layer yang disediakan adalah Pseudo, Red, Green, Blue, Intensity, Height, dll. Untuk
mengetahui jenis layer dapat dengan mengklik kanan pada kalimat Pseudo Layer akan muncul
- Tanda
·
menunjukkan jenis layer yang dipilih.
- Untuk
menampilkan kombinasi kanal 542 misalnya, maka buat 3 layer yaitu
Red, Green, dan Blue
- Untuk
menampilkan hasil klasifikasi, maka buat
layer Class Display
- Untuk
menampilkan Pseudo Color, maka buat
layer Pseudo
- Dari
toolbar Klik GO untuk menampilkan citra
Catatan :
- Untuk mengganti jenis layer klik kanan
pada layer yang akan diganti.
- Untuk menduplikasi layer klik Duplicate
atau copy layer kemudian paste layer
- Untuk menghilangkan layer klik cut
layer
- Untuk Menonaktifkan layer, klik kanan
kemudian pilih Turn Off atau klik
- Gambar dan untuk menaikan dan
menurunkan layer setingkat
4.
Croping
Data
satu scene umumnya mencakup wilayah yang cukup luas, seperti path/row 122/64
mencakup wilayah dari Kabupaten Tangerang di Barat sampai Kabupaten Subang di
Timur, kemudian dari pesisir utara Pulau Jawa sampai dengan pesisir Selatan
Pulau Jawa (Pelabuhan Ratu).
Kadang-kadang tidak semua data yang tercakup dalam scene tersebut kita
butuhkan.
Misalnya
bila kita hanya membutuhkan informasi pesisir Utara Kabupaten Subang saja, maka
kita sebaiknya memotong scene tersebut sesuai dengan daerah pengamatan
kita. Hal ini untuk memperkecil besar
file yang kita gunakan serta mempercepat proses-proses dalam ER Mapper bila
dibandingkan dengan mengolah data satu scene penuh.
Pengcropingan/pemotongan
image dapat dilakukan sebelum koreksi geometrik atau sesudah koreksi
geometrik. Cropping dapat dilakukan
menggunakan . Dimana dari data
satu scene, kemudian dibuat kotak pembatas menggunakan pada daerah yang kita
inginkan. Kemudian klik GO dengan maksud supaya bila data
tersebut data asli, maka yang kita simpan adalah data yang belum terpengaruh
proses enhancement/penajaman apapun.
Kemudian
duplicate pseudo layer menjadi 7, isikan masing-masing layer dengan band yang
digunakan, misal layer pertama diisi B1:Band1.
Kemudian ubah nama layer sesuai dengan nama band yang diisikannya dengan
mengklik ganda pada Pseudo Layer.
- Setiap
mengganti nama Pseudo Layer menjadi
nama bandnya, kemudian isikan dengan band urutannya, selalu klik GO setelahnya.
- Selalu
cek histogramnya setelah klik GO untuk memastikan bahwa yang nanti tersimpan adalah sesuai dengan
data aslinya dan belum distrecht ke 255 warna. Contoh seperti berikut adalah
histogram B4:Band4 yang akan
disimpan setelah di klik GO
- Pada
kotak akan terlihat nilai 0 dan 255 tetapi pada kalimat Actual Input Limits tertulis 1 to 109 yang adalah merupakan nilai asli dari data pada B4:Band4.
- Lalu
pada Menubars klik File kemudian pilih Save As Dataset….akan muncul kotak
- Klik
Defaults supaya Cell width dan Cell height
menyesuaikan dengan daerah yang telah kita batasi tadi, akan muncul angka baru.
- Null value
tidak diberi nilai
- Klik
pada Output Dataset, masukkan nama baru
sebagai hasil croping dari data satu scene.
Kemudian klik OK.
- Cek
histogram dari file hasil croping, misalnya B4:Band4
- Histogram
akan memberikan kenampakan yang sama dengan sebelum dicroping. Pada kotak akan terlihat nilai 0 dan 255
tetapi pada kalimat Actual Input Limits
tertulis 0 to 109 yang adalah
merupakan nilai asli dari data pada B4:Band4.
- Perbedaanya
hanya pada nilai 1 (sebelum croping)
dan 0 (setelah croping)
- Nilai
0 ada karena merupakan nilai dari Background
image yang tidak kita beri nilai null.
- Bila
proses croping hanya pada data yang memiliki satu layer saja (data asli
memiliki 7 layer/band) misal data hasil klasifikasi, maka tidak perlu dilihat
histogramnya. Tetapi langsung dilakukan
proses croping.
5.
Koreksi
Radiometrik
Salah
satu metode yang paling gampang digunakan untuk koreksi yaitu mengembalikan
citra kewarna aslinya, teknik yang dilakukan dengan peningkatan kontras warna
dan cahaya dari suatu citra sehingga memudahkan untuk interpretasi dan analisis
citra. Histogram adalah suatu tampilan grafik dari distribusi frekuensi relatif
dalam suatu dataset. Suatu kotak dialog transformasi akan menampilkan histogram
data masukan dan data keluaran.
- Untuk
mengkontraskan data dengan menghilangkan 1 % informasi klik
- Untuk
mengkontraskan data secara manual klik akan
keluar tampilan sebagai berikut :
jika
ditemukan missal : nilai actual inputs limit 25 to 245 maka
nilai tersebut harus dikembalikan pada posisi 0 to 20 dengan cara sebagai
berikut : klik dan akan muncul kotak dialog sebagai berkiut
Pada
kotak dialog ditas ketik INPUT1-25 (Nilai
25 untuk mengurangkan nilai kecerahan hingga mendapatkan nilai 0), kemudian
klik GO.
6.
Koreksi
Geometrik
Data
citra harus dikoreksi geometrik terhadap sistem koordinat bumi, supaya semua
informasi data citra telah sesuai keberadaannya di bumi. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa
ada dua istilah dalam koreksi geometrik ini, yaitu registrasi dan
rektifikasi. Registrasi adalah proses
koreksi geometrik dari citra belum terkoreksi dengan citra yang sudah terkoreksi. Rektifikasi adalah proses koreksi geometrik
antara citra belum terkoreksi dengan peta.
Dalam ER Mapper sendiri terdapat empat tipe
pengoperasian rektifikasi:
·
Image
to map rectification,
·
Image
to image rectification,
·
Map
to map transformation, yaitu mentrasformasikan data yang
terkoreksi menjadi datum/map projection
yang baru.
·
Image
rotation, memutar citra menjadi beberapa derajat.
Urutan dalam proses rektifikasi, pertama
adalah menetukan titik kontrol (GCP), kemudian setelah itu melakukan prose
rektifikasi, serta mengevaluasi hasil rektifikasi.
6.1. Menentukan Titik Kontrol (GCP)
Sebelum
melakukan proses penentuan titik GCP, terlebih dahulu kita harus membuat
algoritma dari RGB masing-masing tanggal.
Pembuatan algoritma telah disampaikan pada kesempatan sebelumnya.
·
Menampilkan
Toolbar Geocoding
Dari
Toolbars menu pada menu utama
ER Mapper pilih Geocoding, akan
muncul tanda ΓΌ disamping kiri kata
geocoding diikuti dengan munculnya toolbar geocoding .
·
Menentukan
proses rektifikasi antar citra dan nama algoritma
Klik
Process menu, kemudian pilih Rectification lalu pilih Define Ground Control Points.
Atau
dari toolbar geocoding klik tombol Akan
muncul kotak dialog GCP Setup.
Dibawah
kalimat GCP’s will be picked using pada
kotak dialog, klik pada kotak kosong disebelah kalimat Algorithm images and/or vectors sehingga akan muncul sedangkan
pada pilihan Digitizer dan Manual entry biarkan kotak kosong tanpa
tanda a, bila ada klik kotak tersebut sehingga
menjadi kotak kosong.
Klik
tombol pada FROM algorithm, dan pilih algoritma RGB
dari data yang akan dikoreksi. Kemudian
klik tombol pada TO algorithm, dan pilih algoritma RGB
dari data yang telah terkoreksi. Klik OK. Pada kotak dialog, maka akan
muncul tiga window (FROM GCP ZOOM, TO
GCP ZOOM dan TO GCP (OVERVIEW ROAM))
dan satu kotak dialog (GCP edit).
·
Merubah
Tampilan Jendela Citra (Image Window) Untuk Menentukan Empat Titik GCP Pertama.
Jendela/window
yang paling besar dikecilkan dengan meng-klik tombol minimize pada sudut kanan atas jendela. Kemudian letakkan jendela TO GCP ZOOM dan
FROM GCP ZOOM berdampingan, serta ubah ukuran jendela supaya mempermudah untuk
kita dalam mencari obyek yang akan dijadikan titik GCP. Jendela masih tetap dalam keadaan kosong
(berwarna hitam).
|
Buka jendela algorithma dengan menekan tombol View
Algorithm for Image Windows. Matikan
fungsi Smoothing dengan meng-klik
kotak kosong disampingnya menjadi . Pada
toolbar geocoding, klik tombol Zoom to All Datasets. Lakukan proses tersebut pada kedua jendela FROM GCP ZOOM dan TO GCP ZOOM.
·
Memilih
Titik GCP
Pada
saat memilih titik GCP, sebaiknya memilih terlebih dahulu pada setiap sudut
jendela citra, tetapi bila tidak bisa (misalnya data daerah pesisir/lautan atau
ada awan), maka dicari titik yang terdekat dengan sudut tersebut. Hal tersebut untuk menjaga supaya titik GCP
menyebar pada citra sehingga perhitungan statistik rektifikasi tidak bertumpuk
pada salah satu sudut saja.
Pemilihan
obyek yang akan dijadikan GCP sebaiknya obyek yang tidak berubah bentuknya
dalam rentang waktu perbedaan data citra tersebut (misalnya perpotongan jalan), tetapi bila tidak
memungkinkan, maka dapat dipilih daerah aliran sungai, perpotongan sungai dan lainnya, selama obyek tersebut tidak
berubah bentuknya.
Pada
menu utama tekan tombol Set Zoom mode. Klik jendela
data FROM, kemudian perbesar pada
sudut sebelah kanan citra. Pindahkan
kursor pada jendela data TO,
kemudian perbesar pada daerah yang sama dengan jendela data FROM.
Pada
menu utama tekan Set Pointer mode. Kemudian di dalam data TO (dalam keadaan aktif ada tanda *** pada judul jendela), klik
pointer pada obyek yang dapat
teridentifikasi. Akan muncul tanda
silang pada obyek yang diklik tadi, serta nilai geografis titik tersebut akan
muncul pada kolom TO Easting dan TO Northing di kotak dialog GCP Edit. Pindahkan pointer ke jendela FROM, kemudian klik pada obyek yang
sama. Nilai titik tersebut akan muncul
pada kolom Cell X dan Cell Y di kotak dialog GCP Edit. Setiap lokasi titik GCP pada citra, akan
ditandai X diikuti oleh nomor urut
titik tersebut, misal titik pertama X1. Lakukan proses yang sama pada ketiga sudut
yang lain (ingat: apabila sulit mencari
titik pada setiap sudut, dapat dicari titik yang dekat dengan sudut tersebut).
Klik
Add GCP bila kita ingin menambah titik
GCP baru. Ketika kita telah memperoleh
empat titik GCP pertama, ER Mapper akan menampilkan nilai RMS Error pada masing-masing titik.
Nilai RMS Error yang benar adalah bernilai kurang dari 1 (satu). Setelah RMS Error dapat dihitung, maka kita
dapat menggunakan koefisien dari hasil perhitungan empat titik tadi untuk
mencari titik pada jendela FROM
dengan hanya meng-klik obyek pada jendela TO.
Tampilkan
kembali jendela TO GCP (OVERVIEW ROAM),
kemudian merubah posisi dan ukuran setiap jendela dan kotak dialog sehingga
kita dapat menampilkan ketiga jendela (TO,
FROM dan TO GCP (OVERVIEW ROAM)) serta kotak dialog GCP Edit dan menu utama ER MAPPER.
Pilih
beberapa titik point lagi dengan mengklik Add
GCP, dan usahakan menyebar pada citra.
Pindahkan pointer pada jendela TO,
kemudian klik pada obyek di tengah citra.
Pada kotak dialog GCP Edit, klik tombol Compute FROM. Akan muncul
nilai pada Cell X dan Y secara otomatis. Kemudian klik tombol Zoom GCP sehingga tanda silang titik GCP baru akan muncul di tengah
jendela data TO dan data FROM.
Titik ini masih berupa hasil prediksi dari perhitungan ke empat titik
sebelumnya, jadi belum memberikan suatu data informasi yang baru.
Supaya
titik tersebut menjadi titik GCP baru dengan informasi yang baru, maka titik yang
sama perlu di klik lagi pada masing-masing jendela data FROM dan TO untuk
mengaktifkan titik tersebut. Lakukan langkah ini untuk mencari tambahan
titik-titik GCP yang lain
·
Merubah
Parameter Rektifikasi Citra
Pada
GCP Edit, klik tombol Setup. Akan muncul kotak Setup GCP Information.
Pada
kotak dialog ini, kita dapat memasukkan informasi yang sesuai dengan koordinat
yang sesungguhnya. Pada proses
rektifikasi image-to-image, nilai-nilai pada parameter ini telah termasuk dalam
data TO secara otomatis. Setelah itu klik tombol OK kemudian klik tombol Save
pada kotak GCP Edit, serta klik tombol Close.
6.2 . Proses Rektifikasi
Dari
Process menu pada menu utama
pilih Rectification, lalu
pilih Rectify Dataset Using
Ground Control Points
Akan
muncul kotak dialog Rectify Dataset.
Klik
tombol pada Input Dataset untuk memasukkan nama
file yang akan di rektifikasi. Kemudian
klik tombol pada Output Dataset dan tulis nama file baru
pada direktori Latihan.
Klik
tombol Setup, akan muncul kotak Rectification Setup.
Pada
kotak dialog ini dapat merubah ukuran cell serta parameter rektifikasi. Isikan
nilai OUTPUT Cell width dan OUTPUT Cell hight sesuai dengan
resolusi spasialnya (Landsat-TM: 30). OUTPUT
Null value jangan diberi nilai, cukup dikosongkan saja seperti contoh
diatas, karena pada data asli kita membutuhkan nilai dari 0 – 255. Null
value berarti pada pixel tersebut tidak ada nilainya, sebagai contoh bila
kita beri null value 0, maka seluruh nilai 0 pada image akan dihilangkan,
sehingga histogramnya akan mempunyai nilai 1 - 255.
Klik Close pada Kotak Rectification
Setup. Klik OK pada kotak dialog Rectify Dataset untuk memulai proses
rektifikasi.
6.3. Mengevaluasi Hasil Registrasi
Tampilkan
algoritma RGB data tahun 1999 (data terkoreksi). Masukkan data citra (tahun 1997) yang baru
dikoreksi kedalam layer Hijau dan Biru saja, sedangkan layer Merah tetap data
tahun 1999.
Pada
menu utama klik tombol View Algorithm
for Image Windows untuk
membuka kotak Algoritma. Tekan tombol Load Dataset .Pilih data hasil
rektifikasi tahun 1997, kemudian klik Apply
this layer only pada layer Hijau.
Pindah pada layer Biru, kemudian pilih data tahun 1997 (kotak dialog
Open Data belum ditutup) kemudian klik OK
This Layer Only. Klik tombol GO with 99% clip on limits. Pada jendela Algorithm , matikan fungsi Smoothing. Zoom pada daerah yang kecil yang ada air dan
daratannya dengan membuat kotak zoom menggunakan .
Lihat batas air dan daratannya dengan meng-on/off-kan salah satu layer.
Akan terlihat kesesuaian dari data terkoreksi (th 1999) dengan data yang
baru saja dilakukan registrasi (th 1997).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
2000. User Guide Ermapper 6.0. West Perth . Western
Australia .
Budhiman
Syarif, 2000. pengenalan Er mapper ver. 6.5, Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional. Jakarta .
Danoedoro
1996, Pengolahan citra digital “ teori dan aplikasinya dalam bidang
penginderaan jauh” Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada.