Rabu, 16 Desember 2015

BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Indonesia telah dikenal luas sebagai negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya adalah lautan dan mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu ± 80.791,42 Km. Didalam lautan terdapat bermacam-macam mahluk hidup baik berupa tumbuhan air maupun hewan air. (Damar, 2011)
Pelabuhan perikanan adalah suatu kawasan perikanan berfungsi sebagai tempat labuh kapal perikanan, tempat pendaratan ikan, tempat pemasaran, tempat pembinanan mutu hasil tangkapan, tempat pengumpulan data tangkapan, tempat penyampaian penyuluhan serta pengembangan masyarakat nelayan dan tempat untuk memperlancar operasional kapal perikanan. (Armada, 2011)
Keberadaan pelabuhan perikanan sangat penting bagi perikanan tangkap Indonesia. Selain berfungsi sebagai tempat untuk berlabuh kapal, pelabuhan perikanan juga berfungsi sebagai pusat pengembangan masyarakat nelayan dan pusat kegiatan ekonomi perikanan (produksi, pengolahan, pemasaran hasil perikanan, dan pangkalan armada perikaan). Jadi pelabuhan perikanan akan mendukung segenap usaha perikanan, termasuk dalam proses modernisasi nelayan tradisional serta meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan nelayan.
Pelabuhan perikaan sebagai penyedian fasilitas operasional kapal kapal perikanan memiliki peran yang cukup signifikan dalam mendukung kegiatan peningkatan perikanan laut. Hal ini membutuhkan kajian yang lebih mendalam melalui praktek lapang pelabuhan perikanan guna mengetahui peran pelabuhan melalui fasilitas-fasilitas yang dimiliki. Pelabuhan perikanan yang menjadi objek pada praktek lapang ini adalah Pelabuhan Perikanan Samudra Kendari. Pelabuhan ini di pilih menjadi lokasi praktek karena merupakan pelabuhan terbesar dengan berbagai fasilitas yang di miliki. Pelabuhan Perikanan Samudra Kendari merupakan pelabuhan tipe A yang di lengkapi berbagai fasilitas, yaitu fasilitas pokok, fasilitas fungsional, dan fasilitas penunjang.
Pelabuhan perikanan samudra kendari di bangun sejak tahun 1984, yang diawali dengan pembebasan tanah rakyat kemudian di lanjutkan dengan tahap kontruksi atas dasar Studi Kelayakan oleh Tim Asian Development Bank bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perikanan. Sedangkan operasional PPS Kendari di mulai pada tahun 1990 setelah di resmikan oleh Presiden RI Bapak H.M. Soeharto pada tanggal 10 September 1990. Sebelum di tetapkan sebagai Pelabuhan Perikanan Samudra, status kelembagaanya adalah Project Manajemen Unit (PMU).
Memperhatikan bangsa pasar dalam dan luar negeri akan produk perikanan saat ini cukup tinggi, maka ekspor hasil perikanan melalui diversifikasi pasar dan pengaman/ optimalisasi pemanfaatan pasar dalam negri perlu di tingkatkan. Untuk itu kebijakan strategis nasional melalui revitalisasi sector kelautan dan perikanan diarahkan kepada upaya penguataan pembangunan dan pengembangan pelabuhan perikanan dengan focus di lingkar luar (out ring fishing port) dalam kerangka mendukung pengembangan industrialisasi perikanan melalui penerapan Blue economy.
Pelabuhan Perikanan Samudra Kendari dalam kegiatan ekonomi di sekitarnya telah memberikaan manfaat yang cukup tinggi seperti fasilitas produksi, pemasaran hasil perikanan di wilayahnya, pengawasan pemanfaaatan dan pelestarian sumberdaya ikan, pelayaan kesahabandaran, mendukung kegiatan yang berhubungan dengan pengelolan dan pemanfaatan sumberdaya ikaan dan lingkunganya mulai dari pra produksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran. Sebagai basis utama perikaanan laut pada umumnya di kawasan Timur Indonesia khususnya Sulawesi Tenggara dan deengan daerah penangkapan (fishing ground) adalah laut banda, laut Arafura dan laut Maluku yang kaya akan sumberdaya ikan baik pelagis maupun demersal. Disamping itu juga sangat potensial dengan mollusca seperti actopuses (gurita) dan sotong yang telah menjadi salah satu komuditas ekspor hasil perikanan andaln Sulawesi Tenggara.
B.     Maksud dan Tujuan
Maksud
Maksud dari praktek lapang ini yaitu untuk menambah pengetahuan tentang peran Pelabuhan Perikanan Samudra Kendari melalui fasilitas-fasilitas yang ada di Pelabuhan Perikanan Samudra Kendari.
Tujuan
Tujuan yang ingin di capai dari praktek lapang ini yaitu:
1.      Untuk mengetahui dan mengindintifikasi fasilitas pokok, fasilitas penunjang, dan fasilitas fungsional yang terdapat pada Pelabuhan Perikanan Samudra Kendari.
2.      Penerapan ilmu yang telah di dapat pada mata kuliah Pelabuhan Perikanan dalam praktek lapang yang dilakukan di Pelabuhan Perikanan Samudra Kendari.
Kegunaan 
Kegunaan dari praktek lapang di Pelabuhan Perikanan Samudra Kendari ini untuk memberi informasi kepada pembaca tentang fasilitas-fasilitas pelabuhan dan kegunaanya yang ada di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar